Siapa yang tidak kenal dengan Bali.
Pulau Bali adalah bagian dari kepulauan Sunda.
Bali terkenal akan unsur-unsur kebudayaannya yang beragam.
Salah satunya adalah di bagian religi.
Agama yang dianut sebagian besar penduduk Bali adalah Hindu.
Tujuan hidup ajaran Hindu adalah untuk mencapai keseimbangan dan kedamaian hidup lahir dan batin
Tempat mereka beribadah dinamakan Pura.
Pura berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti kota berbentang atau kota dengan meanara atau istana.
Dalam perkembangan pemakaiannya d Pulau Bali, Pura dijadikan tempat beribadah.
Ada Pura yang berukuran kecil.
Ada pula yang berukuran besar.
Biasanya Pura yang berkuran kecil terletak di depan rumah atau di halaman.
Foto di atas adalah Pura terletak di halaman.
(Discovery Hotel)
(id.wikipedia.org)
Pura Besakih adalah komplek pura utama di Pulau Bali, dan merupakan pusat kegiatan dari seluruh pura yang ada di Bali. Pura Besakih terletak di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Indonesia.
Pura Tanah Lot di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan
Pura tempat penyembahan dewa-dewa Laut
(Discovery Hotel)
(id.wikipedia.org)
Pura Besakih adalah komplek pura utama di Pulau Bali, dan merupakan pusat kegiatan dari seluruh pura yang ada di Bali. Pura Besakih terletak di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Indonesia.
Pura Tanah Lot di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan
Pura tempat penyembahan dewa-dewa Laut
Bagi para penduduk Bali, roh baik atau jahat, dewa, para leluhur dianggap sebagai tamu.
Persembahan bagi mereka biasanya berupa sesajen.
Sesajen ini merupakan pemberian terbaik untuk para dewa sebagai tanda hormat dan terima kasih kepada para dewa, juga membujuk roh-roh jahat agar tidak mengganggu keharmonisan manusia.
Sesajen sederhana disembahkan setiap hari, sedangkan sesajen istimewa disembahkan pada saat upacara.
Untuk sesajen istimewa, setelah makanan harian disiapkan, makanan tersebut akan disisihkan sedikit untuk para dewa penghuni rumah sebelum keluarga mengonsumsinya.
Selain itu, para dewa juga disajikan canang kecil – tray daun kelapa yang diisi berbagai jenis bunga dan sirih sebagai simbol keramah-tamahan.
Persembahan bagi mereka biasanya berupa sesajen.
Sesajen ini merupakan pemberian terbaik untuk para dewa sebagai tanda hormat dan terima kasih kepada para dewa, juga membujuk roh-roh jahat agar tidak mengganggu keharmonisan manusia.
Sesajen sederhana disembahkan setiap hari, sedangkan sesajen istimewa disembahkan pada saat upacara.
Untuk sesajen istimewa, setelah makanan harian disiapkan, makanan tersebut akan disisihkan sedikit untuk para dewa penghuni rumah sebelum keluarga mengonsumsinya.
Selain itu, para dewa juga disajikan canang kecil – tray daun kelapa yang diisi berbagai jenis bunga dan sirih sebagai simbol keramah-tamahan.
Sesajen sederhana yang dipersembahkan setiap hari
sesajen istimewa dalam upacara
sesajen istimewa dalam upacara
Biasanya sesajen istimewa diberikan pada hari raya umat Hindu, seperti Hari Raya Nyepi, Galungan dan Kuningan.
Hari Raya Nyepi adalah hari Tahun Baru bagi agama Hindu. Hari Raya Nyepi bisa juga dibilang Hari Penyucian dimana para umat Hindu memohon pada Tuhan Yang Maha Esa untuk menyucikan alam manusia dan alam semesta. Sesajen diberikan di tiap rumah bahkan di jalanan untuk menyucikan lingkungan dan mengusir roh tidak baik dari lingkungan.
Hari Raya Galungan adalah Hari Peringatan terciptanya alam semesta dan panjatan puji syukur terhadap rahmatnya juga keselamatan selanjutnya. Sesajen diletakkan di depan rumah untuk penghormatan terhadap Bhatara Mahadewa yang berkedudukan di Gunung Agung.
Hari Raya Kuningan adalah hari dimana para Dewa turun ke dunia unutk melimpahkan karunia-Nya kepada umat manusia yang berupa kebutuhan pokok. Pada hari itu dibuat nasi kuning untuk menjadi persembahan atas karunia yang telah diberikan.
Hari Raya Nyepi adalah hari Tahun Baru bagi agama Hindu. Hari Raya Nyepi bisa juga dibilang Hari Penyucian dimana para umat Hindu memohon pada Tuhan Yang Maha Esa untuk menyucikan alam manusia dan alam semesta. Sesajen diberikan di tiap rumah bahkan di jalanan untuk menyucikan lingkungan dan mengusir roh tidak baik dari lingkungan.
Hari Raya Galungan adalah Hari Peringatan terciptanya alam semesta dan panjatan puji syukur terhadap rahmatnya juga keselamatan selanjutnya. Sesajen diletakkan di depan rumah untuk penghormatan terhadap Bhatara Mahadewa yang berkedudukan di Gunung Agung.
Hari Raya Kuningan adalah hari dimana para Dewa turun ke dunia unutk melimpahkan karunia-Nya kepada umat manusia yang berupa kebutuhan pokok. Pada hari itu dibuat nasi kuning untuk menjadi persembahan atas karunia yang telah diberikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar